Interaksi Sosial
Kelas rangkap memberi dampak positif bagi siswa. Interaksi sosial di antara anak-anak semakin tampak. Ketika kelas masih terpisah, banyak siswa yang tidak mau berbaur dengan temannya.
Kondisi ini memicu semangat belajar mereka. Yang semula sekelas hanya berisikan tiga siswa, saat digabung bisa mencapai 10 siswa.
Baca Juga :
Siasat Cerdik Guru di NTB Agar Siswa Belajar, Sekolah di Pantai Manfaatkan Pasir Jadi Papan Tulis
Kelas rangkap juga menjalin adanya kolaborasi, tetapi bukan kompetisi antarsiswa. Seperti kejadian sesungguhnya di SDN Ngadisari 2. Ada anak kelas I sudah pintar membaca, tetapi ada siswa kelas II yang belum lancar membaca. Di akhir hari, tidak ada anak yang minder karena merasa kemampuannya kurang.
“Mereka saling memberikan penguatan kepada temannya. Di sinilah munculnya tutor sebaya. Maka, tidak boleh saling mem-bully siswa yang kurang lancar membaca,” tegas Marsini.
Lauren Bain, First Assistant Secretary Southeast Asia Maritime Division Australia, dan Mark Heyward, Direktur Program INOVASI, sedang memperhatikan pembelajaran literasi di Kelas Rangkap I dan II SDN Ngadisari 2.
Disampaikan oleh Lauren Bain, First Assistant Secretary Southeast Asia Maritime Division (FAS SMD) dari Australia, “keberhasilan program ini menginspirasi daerah dan provinsi lain yang menghadapi kekurangan guru atau distribusi guru yang tidak merata.”
Lauren berkunjung ke SDN Ngadisari 2 Sukapura pada 14 Juni 2023 lalu. Hadir pula Madeleine Moss, Minister Counsellor Governance and Human Development dari Australia, Supoyo SH MM, anggota DPRD Probolinggo yang berasal dari Kecamatan Sukapura, serta Mark Heyward, Direktur Program INOVASI.
Bahkan Madeleine mengaku sangat kagum dengan upaya SDN Ngadisari 2 untuk melaksanakan Pembelajaran Kelas Rangkap ini. Ada banyak kesulitan, tetapi tidak patah semangat dan terus berusaha yang terbaik.
Editor : Ali Masduki