Bima dari Piyungan
Sintong yang saat itu menjabat Asisten Operasi Kopassandha menjadi pemimpin pasukan. Dia didukung satu tim kecil yang merupakan prajurit-prajurit pilihan. Salah satunya, Subagyo Hadi Siswoyo alias Subagyo HS.
Bagyo, prajurit Baret Merah berjuluk Bima karena tubuhnya yang besar dan kumis lebat itu Subagyo yang baru setahun berpangkat mayor dan bertugas di grup 4 Kopassus berkesempatan turut dalam operasi. Padahal dia sebelumnya hendak pergi ke Jerman.
“Saat itu Komandan Grup 4 Kopassus Kolonel Inf Soeharto Tjukri mengetahui saya akan diikutkan untuk pembelian parasut. Maka saya ditanya apakah akan ke Jerman atau ikut tugas mengatasi pembajakan, saya langsung pilih tugas mengatasi pembajakan,” kata Bagyo dalam buku ‘Subagyo HS: KASAD dari Piyungan’ karya Carmelia Sukmawati Nainggolan.
Tak sampai 3 menit, serbuan dinihari oleh pasukan elit Kopassus menewaskan kelompok teroris komando jihad(Foto : Ilustrasi/Pen Kopassus)
Bagyo merupakan lulusan Akademi Militer 1970. Lulus dari Lembah Tidar, dia berkarier di Korps Baret Merah. Berbagai pendidikan dan penugasan pernah diikuti. Kelak kariernya melesat bukan hanya menjadi Danjen Kopassus, namun juga KSAD.
Kembali soal pembajakan, di tengah waktu mepet pasukan Sintong termasuk Bagyo berlatih keras untuk membebaskan sandera. Mereka juga melakukan simulasi dengan menggunakan pesawat DC-9 yang sama persis dengan dibajak Komando Jihad.
Editor : Arif Ardliyanto