get app
inews
Aa Text
Read Next : Anies Soroti Anggaran Pertahanan Rp700 Triliun untuk Beli Alutsista Bekas, Prabowo Sewot

Partai Demokrat Meradang, Anies Baswaden Pilih Cak Imin Cawapres

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:18 WIB
header img
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harzya. Foto/Lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Koalisi Perubahan merasa dikhianati atas keputusan sepihak Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024. 

Kerjasama antara Nasdem-PKB itu disetujui sepihak oleh Anies Baswedan, tanpa melibatkan Partai Demokrat dan PKS. 

“Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harzya dalam keterangan resminya pada Kamis (31/8/2023).

Dia mengatakan, dari informasi yang didapat, keputusan secara sepihak itu diambil atas inisiatif Ketua Umum (Ketum) Nasdem, Surya Paloh. 

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli),” tambahnya.

Atas keputusan yang diambil secara sepihak tersebut, Partai Demokrat akan segera menentukan sikap politik yang tegas. Keputusan itu akan diambil setelah Majelis Tinggi PD menggelar rapat, untuk mengambil keputusan resmi.

“Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” tambahnya.

Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan itu merasa heran dengan keputusan sepihak yang diambil oleh Anies Baswedan. Pasalnya menurut dia, pembentukan koalisi perubahan yang terdiri dari Demokrat, Nasdem dan PKS sebenarnya atas dasar perubahan.

“Meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen,” jelasnya.

Dikatakan dia, atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY “menjemput takdir” sebagai pasangan Capres Cawapres 2024-2029.

“Dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS,” terangnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut