get app
inews
Aa Text
Read Next : PTPN 1 Regional 4 Panen Raya Tembakau, Raih Target dan Berdayakan Perempuan

Wahid Foundation dan JTI Indonesia Deklrasi Desa Damai di Banyuwangi, Perkuat Ekonomi Perempuan

Minggu, 17 September 2023 | 19:00 WIB
header img
Wahid Foundation dan JTI Indonesia Deklrasi Desa Damai di Banyuwangi. Foto/Istimewa

BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Wahid Foundation resmi mendeklarasikan Desa Damai, di 2 desa di Kabupaten Banyuwangi. Yakni Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo dan Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo. Deklarasi tersebut guna mendorong peran dan partisipasi perempuan untuk perdamaian.

Deklarasi Desa damai dan Bazar Desa Damai digelar pada Sabtu- Minggu (16/09/23) di Lapangan Dusun Curahjati Desa Grajagan.

Pendeklarasian Desa Damai di kedua desa tersebut merupakan program pemberdayaan Wahid Foundation, bekerjasama dengan Japan Tobacco International (JTI) Indonesia yang telah berjalan sejak bulan April 2023 lalu. 

Sasaran utama dari program Desa Damai di Desa Bangsring dan Desa Grajagan ini adalah para pelaku ekonomi di kedua desa, di mana 70% diantaranya adalah perempuan. 

Melalui program ini diharapkan pemberdayaan perempuan dalam konteks ekonomi memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan perdamaian.
 
Deklarasi ini ditandai dengan pembacaan Ikrar Deklarasi oleh pelaku ekonomi dampingan dan stakeholder dari masing-masing desa. 

Kemudian dilanjutkan penandatanganan prasasti Desa Damai Bangsring dan Grajagan oleh Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Kepala Desa Bangsring, Drs.Singhan, Kepala Desa Grajagan, Supriono dan perwakilan pelaku ekonomi dampingan dari masing-masing desa sebagai bentuk komitmen bersama menciptakan Desa Damai.

Ketua Panitia Deklarasi dan Bazar Desa Damai, Andreas Dwi Prasetyo, mengatakan festival ini berlangsung dua hari berisi bazar yang dikelola oleh UMKM binaan Wahid Foundation dan deklarasi Desa Damai. Kegiatan ini ditujukan untuk menyemarakkan rasa damai dalam keberagaman di Desa Grajakan dan Bangsring.

“Semakin kokohnya toleransi beragama maka akan turut membantu tercapainya kemakmuran ekonomi lebih-lebih bila dalam prosesnya mendorong partisipasi perempuan,” tegasnya 

Lebih lanjut, Kepala Desa Grajagan, Supriono menegaskan jika kultur Masyarakat Grajagan ini memang majemuk, lima agama (Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Katolik) hidup rukun dan berdampingan di Grajagan. 

“Kita sering mengadakan kegiatan bersih desa, dan sebelum itu kita melakukan doa lima agama, pun dalam kegiatan sosial kami juga terhubung saling membantu, kami mengajak selalu kelompok agama dan para tokoh dan umat untuk kegiatan-kegiatan desa,” terangnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut