Pencatat Sejarah Bakal Telusuri Peradaban Banyuwangi, Ini yang Dilakukan
Gary menjelaskan, saat ini HIPDI sudah berkembang menjadi 10 DPD di tiga Provinsi dan 3 DPC di tingkat kota atau kabupaten yang terbaru di Banyuwangi ini," tutur Gary.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofik didapuk menjadi Pembina DPC HIPDI Banyuwangi Raya.
"Dengan dikukuhkannya HIPDI Banyuwangi, semoga bermanfaat dan membawa kemajuan bagi industri dokumentasi di Banyuwangi," ujar Rofik.
Sementara itu Ketua DPC HIPDI Banyuwangi Raya, Moh. Susetyo Nugroho mengaku bersyukur wadah pengusaha dokumentasi telah terbentuk di Banyuwangi.
"Kami bersyukur, karena HIPDI sangat diperlukan sebagai wadah bagi para pengusaha dokumentasi khususnya di Banyuwangi," kata pria yang kerap disapa Yoyok Powel itu.
Menurut Yoyok, HIPDI berfokus pada kemajuan dan perkembangan bisnis industri dokumentasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Karena industri ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia," ungkap Yoyok.
Dia menjelaskan, wilayah kerja HIPDI Banyuwangi Raya terdiri atas beberapa kabupaten. Yakni Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo.
"Jadi wilayah kami ada empat kabupaten," ujarnya.
Tak hanya pengukuhan, HIPDI juga melakukan workshop wedding industry kepada peserta lintas daerah, sebagai bentuk pengabdian kepada anggota dan calon anggota.
"Dengan dikukuhkannya DPC HIPDI Banyuwangi Raya ini, kami siap melaksanakan program dari pusat," tandas Yoyok.
Editor : Arif Ardliyanto