SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kuliner Surabaya terus bermunculan. Terbaru, Sate Asin Garuda membuka cabang terbarunya di tengah kota Surabaya. Tepatnya di Jl. Kedungsari 35-37 Surabaya, Jawa Timur. Kuliner Surabaya yang satu ini bisa menjadi pilihan warga yang beraktifitas hingga dini hari, karena jam operasionalnya hingga subuh.
Sate Asin Garuda Kedungsari ini merupakan cabang ketiga, menyusul kesuksesan Sate Asin Garuda Ngagel (cabang pertama) dan Sate Asin Garuda Ponti depan GOR Delta Sidoarjo (cabang kedua).
Founder Sate Asin Garuda, Maulana Ilham mengatakan Sate Asin Garuda Kedungsari dibuat lebih nyaman, baik dari sisi tempat duduk hingga parkiran. Buka dari pukul 10.00 WIB hingga 04.00 WIB jelang subuh. Sehingga bisa menjadi pilihan untuk makan siang, sore, malam, bahkan dini hari usai kongkow di cafe tengah kota.
"Kapasitas disini bisa sampai 120 orang. Kita juga menyediakan banyak colokan listrik, sehingga pelanggan bisa buka laptop dan santai-santai disini," katanya disela-sela grand opening Sate Asin Garuda cabang Kedungsari, Kamis (12/10/2023).
Terkait menu, kata Ilham masih sama dengan cabang pertama dan kedua. Ada 5 varian utama, yakni sate asin, sate asin pedas, sate asin wijen, sate asin pedas wijen dan sate kulit goreng. Sedangkan untuk harga dipatok mulai Rp13 ribu sampai Rp19 ribu per porsi.
Cara menikmati Sate Asin Garuda ini berbeda dengan sate-sate pada umumnya. Sate ini disajikan tanpa bumbu sate atau saus.
"Sesuai dengan tagline kami yakni 'Cara Baru Makan Sate', jika biasanya sate harus dicampur dengan bumbu kacang atau kecap, sate ayam menu kami bumbunya sudah dimarinasi selama sehari semalam. Jadi olahannya tetap dibakar tapi cara makannya langsung pakai sambal, sehingga disukai semua kalangan," papar Ilham.
Sementara itu Co Founder Sate Asin Garuda, Ferdian Kurniawan berharap gerai baru tersebut bisa mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga bisa lebih memperkenalkan sate asin ke masyarakat. Selain itu, dengan terus berkembangnya Sate Asin Garuda maka bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Meski banyak jenis sate dan kuliner di sekitar sini, tapi dengan keunggulan cita rasa, kecepatan pelayanan dan lokasi yang nyaman, kami optimistis bisa menjadi kuliner favorit baik anak muda, profesional, serta keluarga," terangnya.
Di dua gerai sebelumnya, yakni di Ngagel Surabaya dan kawasan Jalan Ponti Sidoarjo, rata-rata penjualannya mencapai 4 ribu tusuk per hari.
Tekad mereka untuk membawa kuliner sate asin sebagai makanan tradisional khas Jawa Timur memang sangat kuat. Terbukti, dalam waktu dekat ini mereka juga akan ekspansi ke sejumlah kota.
"Tahun ini rencananya kita akan buka gerai lagi di Surabaya Barat, Pondok Candra Waru, dan Malang. Target kami bisa buka 7 gerai termasuk Jakarta pada tahun 2024," tutupnya.
Editor : Ali Masduki