MALANG, iNewsSurabaya.id - Terungkapnya sekeluarga di Kecamatan Pakis, Malang yang tewas diketahui berkat pengakuan sang anak kedua atau bungsi berinisial K (13). Saat itu K itu awalnya diminta ayahnya bernama Wahaf Efendi untuk tidur di kamar berbeda.
Hal ini diutarakan oleh tetangga yang juga Ketua RT 3 tempat tinggal satu keluarga di Gang Sunan Drajad, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ketua RT 3 Iswahyudi menuturkan, sang ayah meminta secara langsung ke anaknya untuk tidur di kamar depan, terpisah dari tempat tidur ayah, ibu, dan saudaranya.
LIHAT JUGA: 2 Orang Ditemukan Tewas Luka Sayatan, 1 Kondisi Kritis Tergeletak di dalam Rumah di Pakis Malang
Sang anak berinisial K kata Iswahyudi, sempat bangun jam 03.00 WIB, Selasa dini hari, lalu oleh ayahnya ini memintanya untuk kembali tidur. Alasannya karena sekolahnya sang anak masuk siang jam 03.00 WIB.
"Sudah di pesan sama bapaknya anaknya (K) tidur di luar (di kamar depan), kan masuk sekolahnya siang jam 8 kata bapaknya ke anaknya, nanti ke sana (berangkat sekolah), akhirnya anak satunya ini tidur di kamar depan," ucap Iswahyudi, ditemui di lokasi kejadian, pada Selasa siang (12/12/2023).
Selanjutnya, sang bocah berinisial K ini tiba-tiba mendengar teriakan ayahnya dari kamar belakang. Teriakan minta tolong itu kemudian membuat sang anak berteriak minta tolong ke para tetangga sekitar. Tetangga yang mendengar teriakan K langsung menuju rumah yang dihuni oleh Wahaf sekeluarga.
"Bapaknya ini teriak didengar anaknya, terus anaknya ini teriak minta tolong, didengar tetangga-tetangga, kedengaran tetangga sebelah, akhirnya tetangga ke sana. Tapi kamarnya yang belakang terkunci dari dalam," ucap dia.
Proses evakuasi sekeluarga ini pun berjalan dramatis, beberapa tetangganya langsung mendobrak pintu belakang kamar yang terkunci. Setelah berhasil terbuka, kemudian warga mendapati ketiganya dalam kondisi sekarat.
"Di dalam kamar itu sudah darah semuanya, darahnya dari pak Wahaf itu ayahnya, beliau di lantai, yang ibunya Sulikhah dan anaknya satunya di kasur, sudah nggak bergerak, sang anak terlentang," tuturnya.
Warga kemudian langsung memanggil ambulan untuk mengevakuasi Wahaf yang masih bergerak-gerak meski kondisinya sudah kritis, karena kehabisan darah begitu banyak. Wahaf disebut Iswahyudi dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.
Wahaf sendiri akhirnya dinyatakan meninggal dunia setibanya di RS dr. Moenir, Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Sementara proses evakuasi kedua korban ibu dan anak itu dievakuasi sekitar pukul 11.39 WIB dengan dua ambulan menuju Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Untuk anaknya yang satunya berinisial K, tadi juga sempat diperiksa ke rumah sakit, sekarang dibawa ke rumah kakeknya di Lesanpuro, Kota Malang," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta