Bahkan pedagang ramai-ramai meninggalkan barang dagangannya demi bertemu Ganjar. Mereka tak peduli barang dagangannya hilang atau pembeli yang lama mengantri.
"Pak foto pak, dagangane kulo mpun kulo tinggal demi ketemu bapak," ucap Mergi (77) salah satu pedagang.
"Lha kok ditinggal mbah? Mengko dicolong lho," ucap Ganjar.
Mergi tidak peduli. Baginya, moment bisa bersalaman dan foto dengan Ganjar melebihi segalanya. Wajah sepuhnya terlihat begitu sumringah usai bisa menyalami Ganjar dan ngobrol singkat.
"Lha kangen lho sama pak Ganjar. Priyayine gagah (orangnya tampan), ramah lagi. Semoga besok jadi presiden," ucapnya.
Usai jalan santai, Ganjar diajak warga Klaten dan Sukoharjo sarapan bersama di Bendungan Ngawen. Duduk lesehan beralaskan tikar, Ganjar makan sambil berdiskusi dengan warga dan mendengarkan keluhan mereka.
"Iya, suasana seperti ini yang selalu ngangeni. Bisa tidur di rumah warga, pagi jalan-jalan sambil menyapa mereka. Bisa sarapan bareng. Wah pokoknya bikin kangen," ucap Ganjar.
Tidur di rumah warga memang sudah menjadi kebiasaan Ganjar sejak menjabat Gubernur Jateng 2013 lalu. Cara itu ia lakukan untuk belanja masalah, mendengarkan problem yang terjadi di masyarakat secara langsung.
"Kalau dengar secara langsung, kita bisa membuat program dan kebijakan yang tepat sesuai yang diharapkan masyarakat. Karena kita berada di tengah mereka, mendengar langsung dan merasakan detak jantung hingga hembusan nafas rakyat," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto