get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

Atikoh Pastikan Ganjar-Mahfud Berantas Polio

Sabtu, 20 Januari 2024 | 08:37 WIB
header img
Atikoh Pastikan Ganjar-Mahfud Berantas Polio di Indonesia. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Istri Ganjar Pranowo calon Presiden Indonesia, Siti Atikoh sedih ketika Indonesia yang sudah bebas polio, kini kembali ada kasus penyakit tersebut. 

Kesedihan itu ia ungkapkan ketika bertemu 15 ribu Kader perempuan Nahdlatul Ulama (NU) atau muslimat di Jatim Expo Surabaya, Jumat (19/1/2024).

Siti Atikoh bilang, pada tahun 2014, Indonesia sudah diberi status bebas polio oleh WHO atau organisasi kesehatan dunia. Namun kali ini kecolongan, dan membuat adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang menjerat masyarakat Indonesia. Ia memperkirakan, kecolongan kasus polio bisa jadi disebabkan saat itu pemerintah fokus pada penanganan COVID-19.

"Mungkin kita kecolongan kemarin ketika pandemi covid, sehingga imunisasi polio coveragenya kurang. Dari 2014 itu Indonesia sudah bebas dari polio, ternyata sekarang malah ditemukan kasus itu. Padahal targetnya 2026 seluruh indonesia bebas polio," kata Atikoh pasca acara.

Menurutnya, kasus polio harus segera diberantas. Sebab, banyak kasus polio yang tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Gejala nya bahkan ringan seperti orang masuk angin atau kecapean. Yakni badan meriang, sendi pegal-pegal dan sebagainya.

Saat ini, kata Atikoh, pemberantasan penyakit polio bukan hanya perhatian secara lokal namun juga dunia. Paling penting saat ini menurutnya, adalah memberikan edukasi yang masif kepada keluarga Indonesia terutama ibu-ibunya. Ia mengibaratkan ibu adalah tiang keluarga dan negara. Selain itu, pemerintah harus bergerak cepat melakukan imunisasi polio di seluruh pelosok negeri.

"Kita harus edukasi terkait dengan itu. Kalau untuk pencegahan jalan satu-satunya pemberian imunisasi kepada anak-anak karena yang rentan itu anak dibawah umur lima tahun. Imunisasi harus benar-benar komplit, lima kali enam kali untuk booster juga," katanya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut