SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Direktorat Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja menggelar Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PPL) untuk guru tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (1/2/2024).
“Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar. Kami amat concern terhadap ketertiban berlalulintas di jalan raya. Keselamatan dalam berkendara tentu hal yang ingin kami sasar," kata Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono.
Menurut Rivan, kalangan Gen Z atau remaja yang mayoritas terdiri dari pelajar, menempati posisi tertinggi sebagai korban kecelakaan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing. “Sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident,” ujarnya.
Guru, kata dia, dapat memberikan materi pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas di kelas sekolah mereka masing-masing. Dalam kurikulum baru, materi mata pelajaran Pancasila kita harapkan dapat diterjemahkan dengan baik. “Sehingga target kita untuk menciptakan tertib lalu lintas dapat kita capai," tutur Rivan.
Menurut Rivan, wawasan mengenai keselamatan dan tertib lalu lintas memang harus disemai sedini mungkin. Itu sebabnya instansinya menyasar pelajar melalui peran guru yang menjadi panutan mereka di sekolah.
"Kami menilai wawasan mengenai keselamatan dan tertib lalu lintas memang harus disemai sedini mungkin. Kami akan terus berupaya agar kesadaran akan pentingnya keselamatan dan tertib lalu lintas menjadi perilaku dalam berkendara di jalan raya," harap Rivan.
Menurut Rivan, pemahaman mengenai tertib berlalu lintas harus ditanamkan sedini mungkin. Sebab, ketika pemahaman tersebut sudah terpatri dalam jiwa para siswa, maka hal itu akan tertanam selamanya dan akan mereka praktikkan ketika berkendara di jalan raya nantinya.
"Kami ingin ketertiban berlalu lintas menjadi kesadaran kita bersama. Untuk menciptakan hal itu, maka harus dimulai sedini mungkin. Kita harus mulai menanamkan kesadaran tersebut kepada para siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA," tutur Rivan.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menjelaskan, setiap tahunnya angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi tertinggi.
Tahun 2022 misalnya, tercatat sebanyak 137.000 kasus kecelakaan yang melibatkan 150.455 korban dengan persentase kematian sebanyak 70 persen. "Untuk kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi pada usia 15 tahun hingga 19 tahun," terang Bakharuddin.
Dia menambahkan, Polri menangani 7.180 kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak 1 hingga 21 Agustus 2023. Data itu didapat dari IRSMS Korlantas Polri yang diakses pada Selasa 22 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB.
Kecelakaan mengakibatkan 782 orang meninggal, 9.053 orang luka ringan dan 779 orang luka berat.
Sebanyak 42.080 orang terlibat sebagai pengemudi saat kecelakaan.
"Mirisnya, sebanyak 6.004 pengemudi masih berusia di bawah 17 tahun, atau kurang lebih 14,3 persen dari jumlah tersebut," terang Bakharuddin.
Melalui kegiatan ini, Bakharuddin berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Edukasi ini, kata dia, merupakan wujud nyata kepedulian kita bersama kepada masyarakat, khususnya terhadap anak-anak.
“Sehingga diharapkan nantinya tertanam sikap disiplin sejak usia dini dan kelak dewasa nanti menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bagi orang disekitarnya,” harap Bakharuddin.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan (HK) PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang menjelaskan, pemahaman mengenai tertib berlalu lintas harus ditanamkan sedini mungkin.
Sebab, ketika pemahaman tersebut sudah terpatri dalam jiwa para siswa, maka hal itu akan tertanam selamanya dan akan mereka praktikkan ketika berkendara di jalan raya nantinya.
"Kami ingin ketertiban berlalu lintas menjadi kesadaran kita bersama. Untuk menciptakan hal itu, maka harus dimulai sedini mungkin. Kita harus mulai menanamkan kesadaran tersebut kepada para siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA," tutur Munadi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Aries Agung Paewai optimistis kegiatan ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, khususnya yang melibatkan remaja. “Oleh karenanya, kami berharap para guru dapat menerjemahkan materi yang telah didapat dalam diseminasi ini di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto