Dengan kolaborasi yang kuat antara YPTA Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kota Surabaya, serta kesadaran akan keselamatan yang ditanamkan dalam setiap individu, lingkungan kerja yang aman dan siap menghadapi tantangan dapat terwujud.
Sementara dalam Teori Pelatihan Pencegahan Kebakaran disampaikan langsung oleh Drs. M. Mundhir, Instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kota Surabaya, dengan tema 'Manajemen Keselamatan Bangunan Gedung'.
“Untag Surabaya merupakan bagian dari aset Pemerintah Kota Surabaya yang perlu dijaga agar terhindar dari kebakaran. Pentingnya Manajemen Keselamatan Bangunan Gedung adalah untuk memastikan keselamatan penghuni bangunan dari kebakaran dengan memperhatikan kesiapan instalasi perlindungan kebakaran dan sumber daya manusia dengan baik,” jelas Mundhir.
Ketua YPTA Surabaya Subekti., S.H., M.M., hadir dalam pelatihan untuk menjinakkan api. Foto iNewsSurabaya/ist
Mundhir, juga menjelaskan mengenai tahapan manajemen keselamatan kebakaran gedung.
“Pertama adalah mitigasi dan identifikasi sumber bahaya. Kedua, inventarisasi sarana proteksi dan jalur evakuasi. Ketiga, tindakan pemeliharaan dan perawatan. Keempat, penyusunan rencana tindakan darurat (RTDK). Dan yang terakhir, simulasi evakuasi dengan fire drill minimal satu kali dalam setahun,” tukasnya
Selain itu, penting untuk memahami penempatan alat pemadam pada setiap ruangan, dengan syarat antara lain, harus berjarak 120cm dari permukaan lantai, mudah terlihat, mudah diambil, dan mudah digunakan. Satu tabung pemadam disarankan untuk setiap bangunan industri dengan luas 150m².
Setelah penyampaian teori, peserta pelatihan diajak untuk melakukan praktik memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Terlaksananya Pelatihan Pencegahan Kebakaran, YPTA Surabaya akan terus berkomitmen kepada masyarakat untuk menjamin keselamatan dari bahaya kebakaran.
Editor : Arif Ardliyanto