Fictor selanjutnya ditempa latihan fisik dan mental bersama-sama prajurit Amerika yang secara fisik lebih besar. Fictor sempat terseok-seok karena harus membawa ransel seberat 23 Kg dalam keadaan lapar, haus dan kurang tidur.
”Hanya pikiran membawa nama Indonesia yang membuatnya masih kuat bertahan dan akhirnya menyelesaikan pendidikan itu,” kenang Fictor.
Setibanya di Tanah Air, Fictor diminta memaparkan pengalamannya di Makopassus. Selesai pemaparan, ketika Fictor memutuskan untuk kembali ke kesatuan asalnya, Danjen Kopassus waktu itu Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo langsung menodongnya untuk ikut pendidikan Komando dan menjadi anggota Kopassus. Fictor pun dengan sigap menjawab “siap”.
Saat ini, Fictor menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus. Grup 3/Sandhi Yudha yang bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur merupakan satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia “Clandestine Operation” termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency atau kontra pemberontakan.
Untuk menjadi personel Grup 3 Kopassus yang dibentuk pada 24 Juli 1967 ini, calon anggota diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen.
Mengingat kejadian itu, Fictor pun tertawa kecil karena awalnya menampik pendidikan Komando namun pada akhirnya masuk dan bangga menjadi bagian dari Kopassus.
Editor : Arif Ardliyanto