Aries juga berharap para siswa yang mengikuti program inkubator ini dapat menjadi pionir di sekolah mereka masing-masing, menularkan ilmu yang didapatkan kepada teman-temannya.
Terkait sertifikasi, Aries menyebutkan bahwa setelah pelatihan di kelas reguler, para siswa akan mengikuti uji sertifikasi yang bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Dirjen Vokasi Kemdikbudristek.
"Kami berharap mereka tidak berhenti di sini. Ilmu yang mereka peroleh harus terus ditingkatkan agar tidak sia-sia. Program ini melibatkan DUDI dan akademisi untuk memastikan kualitasnya," tegas Aries.
Basuki Rohman, salah satu instruktur dari DUDI di bidang teknik pendingin dan tata udara (TPTU), menjelaskan bahwa materi pelatihan disesuaikan dengan standar Balai Besar Kementerian Tenaga Kerja. Contohnya, siswa diajarkan cara menentukan tata letak pemasangan unit AC dengan benar.
"Mereka diajarkan untuk memasang unit AC berdasarkan empat mata angin. Hal ini penting agar layanan antara teknisi dan konsumen berjalan baik. Ini adalah dasar yang harus dikuasai oleh siswa terkait teknisi AC," katanya.
Basuki juga menambahkan bahwa melalui program inkubator ini, siswa dapat memahami materi yang biasanya membutuhkan waktu 2,5 tahun di sekolah, hanya dalam waktu seminggu.
"Selama pelatihan, kami mensimulasikan berbagai kasus dan gangguan pada unit AC yang sering dialami masyarakat. Ini membantu siswa memahami dan mengatasi masalah teknis secara lebih efektif," jelas Basuki.
Program ini terbukti efektif, terbukti dengan mayoritas peserta yang meraih prestasi di ajang LKS SMK, baik sebagai juara 1, 2, maupun 3.
Editor : Arif Ardliyanto