Lebih dalam, Tyara menjelaskan bahwa limbah air akan melalui proses electro coagulation terlebih dahulu untuk mengendapkan padatan kimia, ion logam berat, serta senyawa organik lainnya yang tekandung dalam limbah air.
“Endapan dan gumpalan ini akan dipisahkan dari air oleh membran berukuran nano pada proses nanofiltration,” tambah mahasiswi asal Surabaya ini.
Pada tahap terakhir, air akan diproses dengan metode pervaporation yang memanfaatkan membran hidrofilik. Membran ini sangat efektif dalam menghilangkan kandungan garam yang sangat tinggi pada air akibat limbah yang bercampur dengan air tanah.
Membran hidrofilik hanya akan menarik kandungan air, sehingga garam dan partikel tersisa dapat terpisah dari air dengan efektivitas mencapai 99 persen.
“Pervaporation mampu menangani air dengan kandungan garam hingga 250mg/L,” ucapnya.
Editor : Ali Masduki