Saat jatuh terduduk, pasukan Frestilin segera mengerumuninya dan membrikan sebuah tembakan di lehernya. Setelah pasukan musuh semakin dekat mengepungnya, dengan sisa tenaga yang ada dia susupkan tangan ke kantong celana dan dalam hitungan detik dicabutkan pin granat serta dia melompat ke kerumunan pasukan Fretilin di depannya seraya berteriak lantang mengucapkan takbir.
Ledakan keras pun terdengar dari granat tadi yang mengakibatkan Pratu Suparlan gugur bersama pasukan Fretilin yang ikut diajak mati oleh aksi nekatnya.
Sementara itu sisa pasukan unit Pratu Suparlan yang tinggal 5 orang telah menguasai ketinggian di celah bukit. Melihat gugurnya Pratu Suparlan dari atas bukit, mereka menghujani tembakan kepada Fretilin lalu korban pun berjatuhan. Tak lama kemudian pasukan bantuan pun tiba dan segera membantu memukul mundur para Fretilin.
Ketika pertempuran hingga malam ini berhenti, pasukan bantuan menemukan puluhan prajurit yang gugur dari kedua belah pihak. Diantaranya adalah 7 orang unit Pratu Suparlan. Jenazah Pratu Suparlan sendiri ditemukan dalam keadaan tidak utuh, sedangkan dari pihak Frestilin kehilangan 83 orang milisinya dan sisanya beberapa ditangkap hidup-hidup.
Keberanian dan kecerdasan serta baktinya kepada ibu pertiwi, membuat negara menganugerahi kenaikan pangkat luar biasa kepada Pratu Suparlan. Satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula yaitu Kopda Anumerta.
Tanda jasa bintang sakti pun diberikan kepada Kopda Anumerta Suparlan pada tanggal 13 April 1987, melalui Keppres No,20/TK/TH.1987.
Editor : Ali Masduki