Pemilu, pers dan komponen demokrasi diatur oleh Putin dan diintervensi demi kestabilan.
Ahli politik di Rusia menyebutnya sebagai Imitation Democrazy.
Wajib diingat bahwa Imitation Democrazy adalah bukan sebagai kediktatoran murni masih ada pemilu, pers dan lain-lain.
Sang penguasa tidak bisa bertindak semaunya seratus persen, masih ada Batasan namun masuh fleksibel dan bisa diatur.
Rezim Vladimir Putin sangatlah rumit, terlalu mudah untuk mencapnya sebagai dictator bahkan juru selamat Rusia.
Di satu sisi prestasi ekonomi sampai di awal tahun 2020-an sangat bisa dibanggakan. Perbandingan hutang PDB turun dari 92 persen menjadi 13 persen.
Cadangan devisa meningkat spektakuler dari 12 Miliar US Dollar naik menjadi 600 Miliar US Dollar.
Sedangkan tingkat kemiskinannya turun drastis dari 30 persen turun menjadi 3 persen. Disisi lain penerapan demokrasi memang masih belum baik, oposisi dengan mudah dipenjarakan dan media didominasi oleh pemerintah.
Namun sistem politik Rusia adalah sistem yang membuat hukum fleksibel, seorang pejabat dengan mudah memperkusi tanpa melanggar hukum. Putin pun sadar hal ini mengancam masa depannya.
Editor : Ali Masduki