Dalam menciptakan inovasi, Prof Zudan juga menekankan pentingnya branding terhadap inovasi. Tujuannya, agar program kerja mereka dapat dimengerti dan dijalankan oleh masyarakat.
"Ini bukan berarti pamer kinerja. Namun kita berupaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) ini.
Selain itu ASN juga harus menjadi marketing atas program yang dibuatnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa semakin paham dengan program tersebut dan bisa menjalankan aplikasi layanan yang sudah di buat oleh ASN.
"Disini para ASN harus bisa menerapkan programnya, mereka harus menguasai teknologi dengan memanfaatkan medsos untuk mensosialisasikan programnya," kata Prof Zudan.
Prof Zudan mengatakan, berbagai layanan yang diberikan secara mudah untuk masyarakat adalah upaya negara memberikan kebahagiaan pada rakyatnya.
Karena itu, inovasi hendaknya memiliki semangat memudahkan layanan bagi masyarakat, sehingga mereka bisa merasa bahagia.
Terkait keberhasilan inovasi ASN, Prof Zudan mencontohkan program BPSDM Jatim seperti Webinar ASN Belajar yang dilaksanakan secara berkala setiap pekan.
Pihaknya mengatakan, inovasi ini menjadi sangat istimewa karena memiliki nilai adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Manfaat pentingnya adalah ASN dapat belajar setiap pekan tanpa harus hadir di lembaga diklat. Sebab, mereka dapat mengikuti kelas sesuai kebutuhannya secara virtual.
"Saya mendengar peserta yang ikut sampai ribuan setiap sesinya. Itu artinya, ASN kita benar-benar membutuhkan program ini untuk pengembangan kompetensi mereka di era yang begitu kompleks dalam melayani masyarakatnya agar bahagia," tutur Prof Zudan.
Program ASN Belajar tersebut, lanjut Prof Zudan, diharapkannya tidak hanya dilaksanakan satu pekan sekali.
"Kalau melihat antusias ASN tinggi, semestinya program ASN Belajar ini dapat digelar dua kali dalam sepekan. Sehingga ASN tidak pernah ketinggalan informasi yang mereka butuhkan maupun pendidikan dan pelatihan penunjang tugas-tugasnya," ujar Prof Zudan.
Editor : Ali Masduki