SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kolaborasi yang dilakukan antara Universitas Wijaya Putra (UWP) dan Universitas Ciputra (UC) berhasil memberikan angin segar bagi para pelaku industri alat musik tradisional di Kabupaten Gresik. Kedua kampus ini bekerja sama mengembangkan Program Peningkatan Kapasitas dan Mutu Produk Alat Musik Rebana berbasis Digital Economy yang dirancang untuk mengangkat kualitas produk lokal agar dapat bersaing di kancah nasional dan internasional.
Program ini tak hanya fokus pada peningkatan kualitas produksi, tetapi juga memperluas pasar produk rebana dari Gresik hingga ke panggung internasional. Berbagai pihak terlibat dalam inisiatif ini, termasuk Pemerintah Kabupaten Gresik serta perusahaan-perusahaan lokal, dengan tujuan mendorong produktivitas, memperbaiki kualitas produk, dan membuka pintu ke pasar yang lebih luas.
Langkah besar pertama yang dicapai adalah partisipasi mitra usaha dalam pameran bergengsi, baik nasional maupun internasional. Produk rebana buatan Gresik telah tampil di Makau dan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abuja, Nigeria membuktikan bahwa kualitas produk lokal mampu bersaing di panggung global.
Program ini dipimpin oleh sejumlah akademisi, seperti Andi Iswoyo dan Yanuar Fauzuddin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UWP, M. Muchid dari Fakultas Teknik UWP, serta Hutomo S.B. dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Ciputra. Dana yang diperoleh melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek digunakan untuk memberdayakan mitra lokal dengan berbagai inisiatif peningkatan kapasitas.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah teknologi spray booth, yang dirancang untuk menyempurnakan hasil pengecatan produk rebana. "Dengan teknologi ini, hasil pengecatan menjadi lebih halus, merata, dan tahan lama, meningkatkan daya tarik produk di pasar," ungkap Andi Iswoyo, Ketua Pelaksana Program.
Selain itu, teknologi dust collector juga diperkenalkan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja dengan mengurangi paparan debu dari proses pengamplasan kayu.
Editor : Arif Ardliyanto