get app
inews
Aa Text
Read Next : Skuter Retro Asal Inggris, Royal Alloy Buka Dealer di Sidoarjo, Ini Lokasinya

Rusia Kuasai PLTN Milik Ukraina, Amerika dan Inggris Marah

Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:49 WIB
header img
Rusia telah menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, . Amerika Serikat (AS) dan Inggris bereaksi marah

SURABAYA, iNews.id - Perseteruan Rusia dan Ukraina semakin memanas. Rusia telah menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, . Amerika Serikat (AS) dan Inggris bereaksi marah atas serangan yang menyebabkan PLTN terbesar di Eropa itu terbakar.

Reaksi kedua negara Barat itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memberi tahu para pemimpin Amerika dan Inggris. Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden telah menghubungi Zelensky pada Kamis malam, mencatat bahwa dia mendapat informasi terbaru tentang situasi di PLTN Zaporizhzhia setelah insiden penembakan.

Menurut Gedung Putih, Biden juga berhubungan dengan Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS, sebuah badan dari Departemen Energi. Dia bergabung dengan Presiden Zelensky dalam mendesak Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di area tersebut dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran dan responden darurat untuk mengakses situs itu.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm telah berbicara dengan rekannya dari Ukraina tentang fasilitas Zaporizhzhia. "Operasi militer Rusia di dekat pabrik itu ceroboh dan harus dihentikan," katanya. “ (Departemen Energi) telah mengaktifkan Tim Respons Insiden Nuklir dan memantau kejadian dengan berkonsultasi dengan (Pentagon), (Komisi Pengaturan Nuklir) dan Gedung Putih,” paparnya.

"Tidak ada tanda peningkatan radiasi yang telah terdeteksi di dekat pabrik, dan bahwa reaktornya dilindungi oleh struktur penahan yang kuat dan sedang dimatikan dengan aman," imbuh dia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan diskusi serupa dengan Zelensky. “Kedua pemimpin sepakat bahwa Rusia harus segera menghentikan serangannya terhadap pembangkit listrik dan mengizinkan akses tak terbatas untuk layanan darurat ke pembangkit tersebut,” bunyi pernyataan Downing Street yang merangkum hasil pembicaraan kedua pemimpin.

"Insiden tersebut dapat secara langsung mengancam keselamatan seluruh Eropa," lanjut pernyataan Downing Street atau Kantor PM Inggris. "Perdana Menteri mengatakan tindakan sembrono [Presiden Rusia Vladimir] Putin sekarang dapat secara langsung mengancam keselamatan seluruh Eropa," imbuh kantor tersebut, seperti dikutip AP, Jumat (4/3/2022).

"Dia mengatakan (Inggris) akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk memastikan situasinya tidak memburuk lebih jauh."

Layanan Darurat Negara Ukraina sebelumnya mengeluarkan pembaruan di Telegram yang menyatakan bahwa api sebenarnya berkobar di gedung pelatihan yang berdekatan dengan situs nuklir, bukan gedung reaktor fasilitas tersebut. Meskipun petugas pemadam kebakaran pada awalnya tidak dapat merespons karena serangan Rusia yang sedang berlangsung, mereka akhirnya dapat menahan kobaran api. Badan Energi Atom Internasional (IAEA)—pengawas nuklir PBB—mengonfirmasi bahwa tidak ada peralatan penting yang rusak di PLTN terbesar Eropa tersebut.

"Tidak ada perubahan yang dilaporkan dalam tingkat radiasi," kata IAEA mengutip pejabat Ukraina. Kiev sebelumnya menyatakan bahwa amunisi Rusia telah menargetkan fasilitas tersebut, di mana Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Moskow melancarkan serangan dari semua sisi sambil memperingatkan kehancuran yang mengerikan. “Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl! Rusia harus segera menghentikan tembakan, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona aman!” katanya dalam sebuah tweet.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut