Mendapat respon positif dari mahasiswa, Puti merasa optimis terhadap masa depan Indonesia. “Masih ada harapan besar untuk Indonesia yang lebih baik. Mahasiswa di sini menunjukkan pemikiran yang matang dan semangat yang luar biasa untuk perubahan,” ujarnya penuh keyakinan.
Ia menekankan bahwa ide menggunakan Mobile Legends sebagai media edukasi bukan sekadar gimmick, tetapi sebuah cara untuk menggabungkan minat generasi muda dengan pelestarian sejarah bangsa.
“Bukan semata tentang game, tetapi bagaimana generasi muda mau dan mampu menyumbangkan kreativitas untuk Indonesia,” jelas Puti.
Diskusi semakin mendalam dengan paparan Dr. Anhar Gonggong, sejarawan yang dikenal dengan wawasannya yang luas tentang sejarah Indonesia. Ia mengingatkan bahwa keberadaan Indonesia tidak lepas dari imajinasi para pemuda di masa lalu yang berani bermimpi dan bertindak nyata, seperti yang terjadi pada peristiwa Sumpah Pemuda.
“Negara kita lahir dari imajinasi dan keberanian pemuda. Maka, jangan pernah berhenti berimajinasi. Itu adalah modal utama untuk membawa Indonesia ke masa depan yang lebih gemilang,” pesan Dr. Anhar.
Dr. Anhar Gonggong, sejarawan Indonesia menerima cindera mata dari UC Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif
Ia menekankan agar anak muda tidak melupakan sejarah, namun justru menjadikannya sebagai inspirasi untuk inovasi yang dapat memajukan bangsa. “Jangan hanya sekadar mengenang, tetapi juga wujudkan dalam karya nyata,” imbuhnya.
Sementara itu, acara diskusi ini tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga memicu antusiasme para mahasiswa untuk berkontribusi lebih bagi bangsa. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan semangat kewirausahaan, generasi muda diharapkan bisa menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Sebagai penutup, Puti menegaskan bahwa peran anak muda sangatlah penting. “Indonesia butuh generasi muda yang kreatif, berani, dan tidak pernah lelah untuk berinovasi demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya, diiringi tepuk tangan meriah dari para peserta diskusi.
Editor : Arif Ardliyanto