Para alumni merasa bahwa Kiai Bisri pantas mendapatkan pengakuan resmi atas jasa-jasanya dalam perjuangan bangsa. Namun, keluarga tidak terlalu memprioritaskan itu, karena bagi keluarga, gelar formal bukanlah yang terpenting.
Bisri Syansuri lahir pada 18 September 1886 dan sepanjang hidupnya banyak memberikan kontribusi penting bagi negara dan agama.
Para alumni berharap pemerintah pusat dapat segera merespon usulan ini, mengikuti jejak dua pendiri NU lainnya, yaitu KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah, yang telah lebih dulu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
“Bagi kami (keluarga) dengan segala jasa dan pengabdiannya, nama KH. Bisri Syansuri terus dikenang sebagai salah satu ulama besar yang berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, terlepas dari ada atau tidaknya pengakuan resmi sebagai Pahlawan Nasional,” kata Gus Salam sapaan akrabnya.
Editor : Arif Ardliyanto