SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Dokumen Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) Gerbangkertasusila Plus telah disahkan. Dokumen ini sangat penting sebagai landasan untuk realisasi perencanaan jaringan transportasi di wilayah Gerbangkertasusila Plus baik untuk Surabaya Regional Railway Line (SRRL), Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), Autonomous Rail Rapid Transit (ART), Bus Rapid Transit (BRT).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Nyono menegaskan, dokumen SUMP Gerbangkertasusila Plus ini sudah terkoneksi dan tersimpan dalam blueprint Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan menjadi payung hukum baik pembiayaan dalam maupun luar negeri.
“SUMP ini sangat krusial dan menjadi tapakan babakan baru untuk realisasi konektivitas transportasi di wilayah Gerbangkertasusila Plus,” tegas Nyono, Rabu (14/11/2024).
Dia mengungkapkan, SUMP ini disahkan pada November 2022, saat masa kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Tahun depan di tahun 2025, diharapkan bisa dilakukan lelang Konsultan Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design/DED).
“Sedangkan lelang fisik dimulai tahun 2026 dan diperkirakan selesai pada tahun 2028,” imbuh Nyono.
Lebih lanjut Nyono menjelaskan untuk SUMP Gerbangkertasusila Plus ini sudah dilakukan kerjasama pembiayaan dengan Kreditansalt fur Wiederaufbau (KfW) yang merupakan bank pembangunan dan investasi Jerman.
Dalam dokumen SUMP, ada sejumlah perencanaan angkutan massal. Mulai dari Mass Rapid Transit (MRT) untuk wilayah Surabaya barat ke timur dari Unesa sampai ke ITS. Melintas Wonokromo dan Gubeng.
Editor : Arif Ardliyanto