Penanggung jawab Pusat Pengembangan Kendaraan Listrik (CEVI), Dr. Ir. Susila Candra, M.T., menjelaskan bahwa kedua penggerak roda ini menjadikan semakin stabil ketika melintasi jalanan ekstrem.
“Jadi di tanjakan, jalanan yang tidak rata, berlumpur atau licin, sepeda akan lebih stabil dengan dua penggerak, roda depan dan roda belakang,” terangnya usai peluncuran di depan Gedung Perpustakaan Kampus 2 Ubaya Tenggilis.
Sedangkan pada motor listrik CEVI M1 yang merupakan sepeda motor jelajah, memiliki tenaga yang besar dan kemampuan jarak tempuh yang jauh, kerangka motor terdapat stabilizer dan suspensi yang tergabung menjadi satu.
Kedua perangkat ini diletakan di jok sehingga kerangka motor menjadi lebih kuat. “Jadi, antara penggerak dengan roda jadi satu kesatuan,” ucapnya.
Susila mengungkapkan, penyusunan ide, perancangan prototipe, hingga realisasi pembuatan kendaraan membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Empat mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya dilibatkan dalam perakitan inovasi tersebut.
“Pasti ada kendala, seperti penempatan tempat aki harus ditaruh mana, ban depan kurang pas, dan lain-lain,” ungkap salah satu mahasiswa Albertus Agung Jody Saputra, mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya angkatan 2019.
Editor : Ali Masduki