Kepercayaan, menurut Didin, adalah fondasi utama dalam hubungan antara fotografer dan klien. Dengan public speaking yang baik, fotografer dapat menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan menjawab kekhawatiran klien. Hal ini menciptakan koneksi yang kuat antara kedua belah pihak.
"Kepercayaan tumbuh dari cara fotografer menyampaikan gagasannya. Jika fotografer tampak ragu atau gugup, klien pasti juga akan meragukan keahliannya," tambah Rifqy.
Didin menekankan pentingnya latihan dan pengalaman untuk mengasah kemampuan ini.
"Mulailah dari hal kecil, seperti percaya diri saat mempresentasikan portofolio kepada klien. Jangan takut melakukan kesalahan, karena dari situ kita belajar untuk meyakinkan klien bahwa kita bisa dan memiliki pengalaman di bidang fotografi," jelasnya.
Selain itu, ia menyarankan para fotografer untuk bergabung dengan komunitas fotografi, baik online maupun offline, serta mengikuti workshop.
"Komunitas dan workshop adalah tempat yang tepat untuk mengasah kemampuan fotografi sekaligus meningkatkan keterampilan public speaking," pungkas Didin.
Penulis: Muhammad Afril Lusdianto ( Mahasiswa Untag )
Editor : Arif Ardliyanto