JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) asal Jombang, Ahmad Athoillah menyebut bahwa judi online penyumbang terbesar angka kemiskinan baru di Indonesia. Jutaan masyarakat, terutama kalangan muda terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan kecanduan yang sulit diatasi.
“Judi online tidak hanya soal kerugian finansial, tapi juga merusak mental dan karakter. Generasi muda yang seharusnya produktif, malah terjebak dalam harapan palsu untuk cepat kaya melalui judi. Ini masalah besar bagi pembangunan karakter bangsa,” ujar Athoillah, Sabtu (21/12/2024).
Dari data yang disampaikan Menkopolkam Budi Gunawan di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur bulan lalu, ada sekitar 8,8 juta pemain judi online di Indonesia pada 2024, dengan mayoritas dari mereka berasal dari kalangan masyarakat bawah dan anak muda.
"Sekitar 80 persen pemain judi online adalah anak muda dari lapisan masyarakat bawah. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena mereka tertipu oleh janji keuntungan besar, padahal kenyataannya selalu merugi," ungkap cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang ini.
Menurut pengasuh asrama Sunan Ampel Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif ini, salah satu dampak besar dari judi online adalah degradasi moral dan mental generasi muda. Judi online sebagai bentuk perjudian yang tidak hanya menciptakan ketergantungan, tetapi juga menyuburkan kebiasaan hidup instan tanpa usaha produktif.
“Generasi muda seharusnya diarahkan pada hal-hal positif seperti pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan. Tapi dengan adanya judi online, mereka malah diarahkan pada kebiasaan hidup instan. Ini akan menciptakan generasi yang lemah secara mental dan tidak produktif,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Athoillah ini.
Editor : Arif Ardliyanto