Wicaksono menuturkan, pembangunan istana barat dan timur Majapahit diperkirakan terjadi pada masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi sekitar tahun 1328-1350 masehi. Pembangunan istana itu guna mencegah perebutan kekuasaan antara Tribhuwana dengan Dyah Wiyat, pascawafatnya Jayanegara atau Kalagemet, raja kedua Majapahit yang memerintah pada tahun 1309-1328 Masehi.
"Saat ekskavasi kami juga menemukan bolder-bolder serta banyak sekali pecahan genting, keramik, gundu, dan benda-benda lain. Kemudian terbaca semua sumur, sumur bundar, sumur jobong, dan pagar serta gerbang di sisi barat. Kalau itu bangunan candi secara otomatis terbantahkan, sehingga kami meyakini itu merupakan bangunan puri yang beratapkan genting," tutur Wicak.
Situs Kumitir menjadi salah satu lokasi bersejarah. Dilokasi inilah diprediksi sebagai pusat kerajaan Majapahit
Saat ini proses ekskavasi Situs Kumitir sudah dilakukan sebanyak empat tahap dan terakhir di dilakukan pada 28 September 2021 lalu. Ke depan proses ekskavasi di situs Kumitir masih akan dilanjutkan di tahun 2022 mendatang meskipun hingga kini masih menyisakan persoalan. Persoalan ini lantaran tanah yang diekskavasi seluas 6 hektare itu masih merupakan milik penduduk.
"Tahun depan rencananya ada satu kegiatan ekskavasi lagi, kemungkinan di bulan Agustus 2022. Saat ini rancangan sudah disiapkan pascaekskavasi tahap kemarin," kata Wicak.
Editor : Arif Ardliyanto