get app
inews
Aa Text
Read Next : Prajurit Brigif 2 Marinir Tanam Padi, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Bupati Ngawi Ony Ingatkan Pentingnya Tanggul Penahan Banjir di Bengawan Madiun

Kamis, 09 Januari 2025 | 10:25 WIB
header img
Bupati Ngawi Ony Ingatkan Pentingnya Tanggul Penahan Banjir di Bengawan Madiun. Foto iNEWSSURABAYA/lukman

Ditandaskan Ony, selain berkoordinasi dengan Kemen-PU beberapa waktu lalu, ia juga menyampaikan pentingnya tanggul penahan banjir di 5 kecamatan tersebur saat mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan 2025 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya,  Selasa (7/1/2025). 

Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan itu, turut hadir sejumlah menteri/wakil dan kepala badan, serta Pj Gubernur Jatim.

Di antara unsur yang hadir, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes-PDT) serta sejumlah lembaga terkait. 

Dalam rapat tersebut, sambung Ony, ia juga menyampaikan prestasi Ngawi yang menjadi daerah penghasil padi tertinggi nasional tiga tahun berturut-turut.

“Alhamdulillah tiga tahun berturut-turut tingkat produktivitas padi di Kabupaten Ngawi tertinggi nasional. Indeks Pertanaman Padi (IPP) kita mencapai 2,8 yang merupakan terbaik nasional,” ucapnya.

Selain tanggul penahan banjir, sambung Ony, pada rakortas pangan itu ia juga menyinggung soal pentingnya penggunaan Dana Desa untuk pelatihan membuat pupuk secara mandiri bagi para petani.

“Di hadapan Pak Menteri Desa, kami sampaikan terkait Dana Desa untuk pelatihan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), di mana dengan PRLB ini petani kita tak menggantungkan pada pupuk kimia bersubsidi,” ujarnya.

Dengan PRLB, petani di Ngawi mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik yang bisa dibikin secara mandiri oleh para petani di wilayah setempat.

“Terkait permasalahan pupuk, alhamdulillah tak ada persoalan serius di Ngawi. Kita menanganinya dengan kemandirian (petani di desa) untuk membuat pupuk mandiri setelah mengikuti pelatihan PRLB,” ucapnya. 

Diketahui, dalam Rakortas Ketahanan Pangan 2025 tersebut menyoroti sejumlah target ambisius yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun 2025. 

Antara lain adalah komitmen untuk tidak mengimpor beras, gula konsumsi, jagung untuk pakan ternak, maupun garam konsumsi pada tahun 2025.

“Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” kata Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. 

Sementara, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa target tanam padi Jawa Timur tahun 2025 seluas 2,75 juta hektar dengan kebutuhan benih sebesar 68.719 ton. 

Kata dia, Jatim mendapat alokasi pupuk bersubsidi terbesar di Indonesia tahun ini, yakni sebesar 1,88 juta ton, yang terdiri dari Urea 940.258 ton, NPK 783.424 ton, NPK Kakao 824 ton dan organik 157.769 ton. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut