get app
inews
Aa Text
Read Next : ITS Perkuat Semangat Kebersamaan, Bidik Top 500 QS WUR di 2025

Pakar ITS Ajak Masyarakat Mengenal Arus Rip, Gelombang Laut yang Mematikan

Jum'at, 31 Januari 2025 | 14:37 WIB
header img
Ilustrasi arus rip yang nampak tenang di antara buih gelombang merupakan arus balik cepat yang menghanyutkan. Foto/ITS

Pantai selatan Jawa, yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, menjadi salah satu wilayah rawan arus rip. Gelombang tinggi dan kondisi morfologi pantai yang berbentuk teluk atau tanjung membuat arus rip sering terjadi di daerah ini. 

“Kondisi hidro-oseanografi dan morfologi pantai sangat memengaruhi terbentuknya arus rip,” ujar Dr. Wahyudi.

Data menunjukkan, korban arus rip di pantai selatan Jawa terus meningkat dari tahun 2017 hingga 2022. Bahkan, pada tahun 2022, hampir 50 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus ini. 

“Arus rip tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dihindari dengan pemahaman dan kewaspadaan,” tegasnya.

Untuk mengurangi risiko korban arus rip, Dr. Wahyudi menekankan pentingnya mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat. 

“Sosialisasi tentang bahaya arus rip harus dilakukan secara masif, terutama melalui sekolah-sekolah yang sering mengadakan kegiatan di pantai,” ujarnya.

Selain itu, peningkatan fasilitas penunjang pantai seperti kapal cepat, pelampung, dan penjaga pantai yang terlatih juga diperlukan. 

“Jika pengunjung terlanjur terseret arus rip, jangan panik. Berenanglah ke samping, sejajar dengan pantai, untuk menghindari arus tersebut,” sarannya.

Dr. Wahyudi juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk turut serta dalam upaya sosialisasi ini. “Pemerintah daerah harus aktif dalam memberikan informasi tentang bahaya arus rip. Selain itu, sukarelawan yang peduli juga bisa menjadi penyuluh bagi masyarakat,” tuturnya.

Sosialisasi tentang bahaya arus rip ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 13, yaitu aksi untuk mengatasi perubahan iklim. 

Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan, serta SDGs 11 tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan.

Dengan pemahaman yang baik tentang arus rip dan langkah-langkah pencegahannya, diharapkan kejadian tragis seperti yang menimpa siswa SMP 7 Kota Mojokerto dapat dihindari di masa depan. 

Dr. Wahyudi berharap, upaya sosialisasi ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya arus rip.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut