get app
inews
Aa Text
Read Next : Tagar Indonesia Gelap di Gelombang Protes Mahasiswa, Begini Tanggapan ICMI Jatim

Prof Brian Yuliarto Resmi Dilantik Menjadi Mendikti Saintek, Ini Harapan ICMI Jatim

Kamis, 20 Februari 2025 | 17:26 WIB
header img
Presiden Prabowo Subianto melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: iNews.ID/Raka Dwi Novianto

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Brian Yuliarto, sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) dalam acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). 

Pelantikan tersebut disambut dengan harapan besar dari berbagai kalangan, termasuk Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur.

Ulul Albab, Ketua ICMI Jawa Timur, menyampaikan pandangannya tentang arah dan tantangan pendidikan tinggi Indonesia ke depan.

“Pendidikan tinggi harus dipandang lebih dari sekadar mesin pencetak ijazah. Kampus seharusnya menjadi pusat pengembangan generasi muda, terutama Generasi Z, yang dipersiapkan untuk menghadapi tantangan besar di masa depan,” tegas Ulul Albab.

Transformasi Kampus sebagai Pusat Riset dan Inovasi

Ulul Albab menegaskan pentingnya transformasi kampus menjadi pusat riset dan inovasi yang selaras dengan kebutuhan bangsa. 

“Riset di kampus sering kali terkesan terpisah dari kebutuhan praktis masyarakat. Inovasi yang dihasilkan harus langsung mengarah pada pemecahan masalah, seperti ketahanan pangan, energi terbarukan, dan teknologi berkelanjutan,” ujarnya.

Ia mencontohkan, riset tentang perubahan iklim atau teknologi pertanian harus mampu memberikan solusi konkret bagi petani dan masyarakat. 

“Tugas besar Menteri Brian Yuliarto adalah menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat,” tambahnya.

Kebebasan Akademik dan Otonomi Kampus

Akademisi, dan mantan Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), itupun juga menyoroti tentang kebebasan akademik.  “Kampus harus diberi ruang untuk berpikir kritis, berinovasi, dan melakukan riset tanpa batasan yang menghambat. Otonomi kampus harus dijaga agar perguruan tinggi dapat berkembang sesuai nilai-nilai akademik,” paparnya.

Menurutnya, kampus harus menjadi tempat yang aman untuk menumbuhkan ide-ide baru dan mengkritisi kebijakan pemerintah secara konstruktif. 

“Mahasiswa, dosen, dan civitas akademika harus diberi kebebasan untuk berperan aktif dalam perubahan sosial tanpa merasa terancam,” tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut