Indonesia terkenal memiliki sumber alam yang melimpah, setiap pulau memiliki ciri khas hasil alam tersendiri. Fakta itu juga terlihat di Tidore dan Ternate, kedua daerah yang berdekatan ini memiliki hasil alam berupa cengkeh.
Kelebihan sumber alam ini membuat Eropa iri, berbagai cara dilakukan untuk menguasai daerah ini. Karena harga cengkeh sangat tinggi, bahkan warga Tidore tidak memiliki pangan pokok. Mereka hanya merawat cengkeh kemudian dijual dengan mendapatkan keuntungan lebih besar. Sedangkan bahan pokok, diperoleh dari daerah lain.
Dikutip dari jalurrempah.kemendikbud.go.id, dari lima pulau kecil yang terletak di sebelah barat Pulau Halmahera, Tidore merupakan salah satu tanah penghasil utama cengkeh, di antara Ternate, Moti, Makian, dan Bacan. Dibandingkan kembarannya, yakni Ternate, Tidore memiliki wilayah yang lebih luas, yaitu 1.550 km². Pulau Tidore didominasi oleh Kie Matubu, gunung berapi tua dengan ketinggian 1730 meter di atas permukaan laut.
Seperti masyarakat di Kepulauan Banda, untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat Tidore sangat bergantung sepenuhnya pada bahan makanan yang diimpor dari kepulauan lain. Hal ini dikarenakan tenaga mereka telah terkonsentrasi dengan tanaman cengkeh. Mereka berasumsi bahwa bahan makanan lain bisa diperoleh apabila cengkeh berhasil dijual.
Editor : Arif Ardliyanto