Khofifah Lantik 198 Kepala Sekolah di Jatim, Ini Kewajiban yang harus Dilakukan terhadap AI
Khofifah menjelaskan bahwa pendekatan ini terinspirasi dari ESQ Leadership Center dan ditujukan untuk menciptakan kepemimpinan yang sesuai dengan potensi individu.
“Kepala sekolah adalah pemimpin di satuan pendidikan. Dengan Talent DNA, mereka bisa mengenali kekuatan dan gaya kepemimpinan mereka sendiri,” jelasnya.
Tak hanya untuk kepala sekolah, Khofifah juga menugaskan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, untuk memperluas pelatihan Talent DNA kepada para guru Bimbingan Konseling (BK). Guru BK dianggap berperan penting dalam menangani dinamika psikologis siswa dan harus dibekali kemampuan konseling berbasis pemetaan potensi.
Lebih jauh, Khofifah mengungkapkan rencana kerjasama pendidikan dengan Singapura, yang dikenal unggul dalam Global Competitiveness Index, Global Innovation Index, dan Global Talent Index. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendongkrak daya saing pendidikan di Jawa Timur ke level global.
“Kita sedang jajaki kerja sama untuk memperkuat tiga indeks ini di Jatim. Singapura bisa menjadi mitra strategis dalam hal ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan bagian dari strategi percepatan pengisian jabatan yang kosong akibat banyaknya kepala sekolah yang memasuki masa pensiun.
“Proses seleksi ini sudah kami siapkan sejak Januari. Gubernur meminta agar kekosongan jabatan tidak berlarut, apalagi menjelang penandatanganan ijazah,” jelas Aries.
Usai pelantikan, seluruh kepala sekolah langsung mengikuti tes Talent DNA melalui perangkat HP masing-masing. Selain itu, mereka juga telah menjalani program profiling bekerja sama dengan UINSA untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan penyelesaian masalah di satuan pendidikan.
Meski 198 kepala sekolah telah dilantik, Aries mencatat masih ada 26 posisi kepala sekolah yang diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Jumlah ini akan terus bergerak dinamis seiring gelombang pensiun yang terus berlangsung setiap minggunya.
Editor : Arif Ardliyanto