Namira Ecoprint, Brand Fesyen Ramah Lingkungan Asal Surabaya yang Sukses Ekspor ke Eropa
Soal pendapatan, Yayuk menyebutkan bahwa omzet Namira bisa mencapai Rp200 juta per bulan, terutama saat musim liburan dan banyak wisatawan menginap di hotel-hotel tempat outletnya berada.
“Butik kami menyatu dengan rumah. Jadi bisa melayani pembeli kapan pun, bahkan tengah malam,” ungkapnya sambil tersenyum.
Kisah sukses Namira Ecoprint menjadi salah satu sorotan dalam program Pertamina UMK Academy 2025, yang tahun ini menggandeng lebih dari 1.400 pelaku UMK dari berbagai daerah di Indonesia.
Akselerator Pertamina UMK Academy wilayah Jatimbalinus, Aliff Indira Thahir menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu UMK naik kelas dengan pendekatan berkelanjutan dan digitalisasi.
“UMK Academy memiliki kurikulum bertahap: Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Semua disisipi semangat go green,” jelas Aliff.
Tahun ini, Pertamina juga meluncurkan Platform UMK Academy, sistem pembelajaran digital berbasis modul, video interaktif, asesmen, hingga gamifikasi. Program ini fokus pada sektor-sektor spesifik seperti agribisnis, kriya, wastra, fesyen, kuliner, hingga perhiasan.
“Peserta terbaik akan berpeluang mendapatkan hibah teknologi senilai ratusan juta rupiah serta akses ke rantai pasok nasional dan internasional,” tambahnya.
Editor : Arif Ardliyanto