Kerusuhan di Jawa Timur Sebabkan Kerugian Rp500 Miliar, Ekonomi Daerah Tertekan
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Gelombang kerusuhan yang melanda Jawa Timur pada akhir Agustus 2025 meninggalkan dampak serius, baik secara ekonomi maupun sosial. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, total kerugian infrastruktur akibat aksi massa di berbagai daerah di Indonesia mencapai hampir Rp900 miliar, dengan Jawa Timur menanggung beban terbesar hingga Rp500 miliar lebih.
Kerusakan terparah tercatat di Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari Surabaya, serta kantor DPRD Kediri. Sejumlah gedung DPRD daerah lain, halte, dan fasilitas umum juga rusak berat sehingga memperparah nilai kerugian.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa kerugian tidak hanya berupa infrastruktur fisik. Menurutnya, aktivitas bisnis dan psikologis masyarakat ikut terguncang.
“Selama sepekan setelah kerusuhan, perputaran ekonomi di sejumlah kota besar masih lesu. Omzet toko-toko turun drastis karena masyarakat khawatir kondisi belum sepenuhnya aman,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Sektor ritel menjadi yang paling terpukul. Banyak pusat perbelanjaan, kafe, dan gerai makanan kehilangan pendapatan hingga 60–80%. Di kawasan sekitar Grahadi Surabaya, kerugian bahkan mencapai 100% karena toko memilih menutup operasional total.
Editor : Arif Ardliyanto