Ide Kreatif Anak Surabaya, Tanaman Bidara Jadi Teh, Jelantah Disulap Jadi Lilin Aromaterapi
Sementara itu, Felychia terinspirasi dari aktivitas ibunya yang sehari-hari mengumpulkan minyak bekas. Alih-alih terbuang percuma, ia memproses jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Proyek ini mendapat dukungan penuh sekolah. Para siswa diajak membawa minyak goreng bekas dari rumah, hingga terkumpul 1.000 liter. Bahkan, salah satu hotel di Surabaya turut menyumbang.
“Targetnya 1.000 liter sudah tercapai. Dari situ, Felychia bisa membuat lilin ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi,” jelas Lia, yang juga tercatat sebagai wasit bulutangkis internasional dua kali Olimpiade.
Kepala SDN Sawunggaling 1, Mochamad Taukit, M.Pd, memberikan apresiasi tinggi. Pihak sekolah berharap kedua siswi ini mampu melangkah hingga final dan menjadi inspirasi bagi teman-temannya.
“Semoga Naziya dan Felychia bisa membawa nama baik sekolah sekaligus memberi contoh bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana,” ujar Lia.
Dengan ide kreatif berbasis kearifan lokal dan kepedulian lingkungan, Naziya dan Felychia kini tengah menanti hasil seleksi tahap keempat. Jika lolos, keduanya akan bersaing di babak final Putri Lingkungan Hidup Kota Surabaya 2025.
Editor : Arif Ardliyanto