get app
inews
Aa Text
Read Next : Mahasiswa Harus Melek AI Tapi Tetap Kritis, Begini Trik yang Diberikan Sandhika Galih untuk Gen Z

Revolusi AI dan Masa Depan Industri, Peluang Besar atau Ancaman Bagi SDM Indonesia?

Rabu, 05 November 2025 | 05:49 WIB
header img
Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah bahan bakar utama perubahan dalam industri. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

Indonesia: Di Antara Peluang dan Tantangan

Bagi Indonesia, kemajuan AI ini bisa menjadi batu loncatan besar atau justru batu sandungan. Sebagai negara berkembang dengan basis industri manufaktur yang terus tumbuh, peluang pemanfaatan AI sangat terbuka lebar. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa hambatan masih besar: keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan tingginya biaya implementasi teknologi.

Masih banyak industri yang gagap menghadapi transformasi digital. Padahal, sebagian perusahaan di Indonesia sudah mulai melangkah. Mereka mengadopsi sistem berbasis AI untuk efisiensi operasional, jaminan kualitas, hingga optimalisasi rantai pasok. Langkah-langkah kecil ini harus diperkuat agar tidak sekadar jadi tren sesaat.

Istilah “dark factory” kini mulai populer. Ini adalah pabrik yang sepenuhnya otomatis, beroperasi 24 jam tanpa perlu penerangan karena tidak ada manusia di dalamnya. Semua dikendalikan sistem AI yang bekerja tanpa lelah. Efisiensi produksinya menakjubkan, tetapi muncul pertanyaan baru: ke mana peran manusia?

Laporan menunjukkan bahwa hingga 95 persen perusahaan global meyakini AI akan menjadi kunci pertumbuhan inovasi pada 2025. Namun, di sisi lain, adaptasi SDM terhadap teknologi ini menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak disiapkan dengan baik, AI bukan hanya mengubah cara bekerja, tapi juga bisa menggeser manusia dari perannya.

AI adalah alat, bukan pengganti. Masa depan industri bukan soal siapa yang memiliki teknologi tercanggih, tetapi siapa yang mampu memanfaatkannya dengan paling bijak. Indonesia memiliki peluang besar jika berani berinvestasi pada pengembangan SDM, riset teknologi, dan keberanian untuk berubah.

Revolusi AI tidak akan menunggu siapa pun. Pertanyaannya, apakah kita siap menjadi bagian dari perubahan itu, atau hanya menjadi penonton dalam sejarah industri berikutnya?

Penulis:

Henry Suryono, Juanda Ramdani, Rassya Herdinansyah P, Galang Naufalzaky, Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut