Sehingga dikatakannya, pelanggan cenderung membeli daging sapi segar dalam jumlah sedikit karena harganya mahal. “Sudah lama, belum puasa sudah turun jualannya,” katanya.
Senada disampaikan Siti Rohmah (35), penjual daging sapi segar di Pasar Wonokromo, Surabaya. Menurut dia, penjualan daging sapi di tempatnya seperti biasanya. Tidak ada penurunan signifikan ketika ramai wabah virus PMK.
“Ya biasa saja, tapi kalau sebelum puasa lalu berbeda. Karena kan harganya sekarang mahal. Harganya itu loh naik terus, Rp 3 ribu per kilo,” akunya.
Begitu pula dengan Khotimah (60), di lapak dagangannya angka penjualan daging sapi segar tak mengalami penurunan setelah PMK menyerang. “Biasa saja, kan penyakit itu sudah sejak lama. Nyerangnya kaki (sapi) ya semoga sehat-sehat semua,” ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto