“Oleh karena itu, kita memacu agar rekanan-rekan itu bekerja keras. Bila perlu mendatangkan lagi tenaga-tenaga tambahan. Kita juga mendorong problem soal lintasan dan atletik, yang mana bahan-bahannya dari luar negeri. Yaitu bagian dari resiko yang harus mereka tanggung. Ketika mereka menang lelang meraka harus siap dengan risikonya. Jadi mereka harus memenuhi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Pemkab Jember Rahmananda yang ikut dalam sidak. Berjanji untuk terus berupaya mengawal, mengevaluasi terkait dengan progres penyelesaian persiapan venue porprov di Jember. “Ini kami minta pada tim teknis, untuk tiap hari kita pantau dan juga berkala kita lakukan rapat evaluasi,” katanya.
“Tadi dari awal (sidak) di Notohadinegoro kurang lebih sudah hampir 35 persen, kemudian di Gor Argopuro 70 persen, dan GOR PKPSU sekitar 35 persen, sedangkan di lapangan tenis 17 persen. Dan di JSG ini sekitar 17 persen,” sambungnya.
Menurut Rahmananda, terkait penyelesaian venue porprov, tinggal adanya percepatan dari rekanan. “Seperti yang di lapangan tenis itu karena khusus ada yang spesial penyedianya perbaikan. Yang sebagaian besar memang anggrannya perbaikan di lapanganya. Jadi InsyaAllah nanti bobotnya itu lebih besar diselesaikan,” tuturnya.
Kemudian di JSG ini masih menurut Rahmananda bila pihaknya masih menunggu bahan dan alat untuk lintasan atletik yang bahannya sintetis, yang lapisannya didatangkan dari luar negeri. Ini Insyaallah, alat dan bahannya sudah datang minggu depan.
Editor : Arif Ardliyanto