SURABAYA, iNews.id - Masa kepemimpinan Presiden Jokowi tinggal menghitung mundur menuju akhir jabatan 2024.
Banyak orang bertanya, apakah jika Jokowi berhenti, mundur atau 'diundurkan', Indonesia akan lebih baik? Atau akan makin hancur dan semakin susah ? Demikian ungkap Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli.
Ia mengurai perspektif dan fakta tersendiri. Menurut RR, sapaan akrabnya, setelah Jokowi menuntaskan jabatan, kondisi Indonesia bakal berubah drastis.
"Justru sebaliknya, Indonesia akan lebih baik, lebih damai. Karena tidak ada lagi Islam-phobia berbayar, ekonomi rakyat akan lebih baik," ujar RR, Rabu (18/5/2022).
Indonesia, tambah RR, akan lebih baik, damai dan makmur pasca-Jokowi.
Ada sejumlah faktor. Antara lain dia menilai gerakan Islam-phobia berbayar akan dihapuskan, penegakan hukum anti-KKN akan lebih tegas, harga kebutuhan pokok akan diturunkan seperti minyak goreng.
Demikian pula dengan tarif listrik dan harga LPG agar rakyat tidak semakin susah, serta terselenggaranya Pemilu jujur dan adil.
RR juga memastikan jika ekonomi rakyat pasti akan lebih baik pasca-Jokowi. Kredit UKM ditingkatkan dari 18% kredit nasional menjadi 30%.
Sehingga lapangan kerja akan naik. Cicilan hutang akan dikurangi dari Rp770 trilliun menjadi setengahnya dan penghematan cicilan untuk Internet gratis serta kebutuhan masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu saja. 'Sang Penerobos' tersebut melihat wibawa Indonesia akan bangkit di mata internasional.
"Pasca-Jokowi, wibawa dan pengaruh internasional Indonesia akan meningkat. Pemimpin pasca Jokowi ngerti geopolitik, diplomasi internasional dan teguh dalam prinsip bebas-aktif dan berjuang untuk perdamaian dunia," tegasnya.
Lebih dalam, Indonesia pasca-Jokowi akan sangat berpengaruh dan dihormati di ASEAN 10, diperhitungkan di Asia, dan menjadi salah satu pemimpin penting Gerakan Non-Blok dengan memperjuangkan aspirasi perlunya tatanan dunia baru yang lebih adil dan manusiawi.
Editor : Ali Masduki