Adat dan budaya tersebut harus betul dijaga, dengan harapan wisatawan Gunung Bromo tetap betah dan selalu ingin berkunjung ke Gunung Bromo. Baik wisatawan dalam maupun luar negeri.
"Jadi wisata itu harus memiliki keunikan-keunikan tersendiri yang dapat membuat wisatawan senang dan takjub saat berkunjung," jelasnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Kusnadi disela menghadiri kegiatan tersebut mengatakan kalau pengambilan air suci atau yang dikenal dengan ritual mendak tirta itu merupakan rangkaian dari perayaan Yadnya Kasada.
Ritual Mendak Tirta, ujarnya memiliki perspektif lain yang harus dipahami bersama bahwa tidak hanya warisan budayanya saja yang harus dirawat. Namun keberlangsungan dan kualitas mata air Madakaripura juga harus tetap terjaga sampai kapanpun.
"Mata air ini adalah sumber air utama masyarakat Lumbang, dan sekitarnya begitu banyak petani-petani kita bergantung kepada sumber air ini," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, upacara Yadnya Kasada akan dimulai pada 15 sampai 16 Juni 2022 mendatang. Saat upacara berlangsung, pengunjung dilarang masuk ke Gunung Bromo.
Editor : Arif Ardliyanto