Sementara itu, Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyebutkan bahwa pihaknya melakukan fogging di seluruh bagian lapas yang terletak di Desa Kebon Agung itu. Mulai dari ruangan kerja, rumah dinas, bengkel kerja, perkebunan dan kamar hunian warga binaan.
"Untuk kamar hunian memang kami prioritaskan, terutama yang dekat dengan spot-spot yang berpotensi jadi sarang nyamuk," jelasnya.
Untuk mempercepat proses fogging, warga binaan dikeluarkan dari kamar hunian. Mereka dikumpulkan di lapangan dalam lapas.
"Sekalian mereka bergerak melakukan peregangan dan berjemur di bawah sinar matahari," ujar Jalu.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya Lapas Surabaya dalam melakukan antisipasi untuk menekan terjadinya kasus DBD. Dia menjelaskan bahwa ada tren kenaikan kasus DBD setiap musim hujan.
"Dengan diupayakan fogging ini semoga tidak sampai ada kasus demam berdarah di Lapas Surabaya," harapnya.
Kegiatan fogging tersebut dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dan menerjukan sebanyak 10 anggota.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait