SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemeriksaan KPK di Jawa Timur tak mempengaruhi Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk berkarya. Khofifah memamerkan hasil kerjanya selama setahun di dunia pendidikan, mulai keberhasilan mencetak santri berentrepreneur hingga kemungkinan pengangguran dari lulusan SMA.
Saat ini, Nama Jawa Timur masih menterenga, menjadi salah satu barometer pencapaian prestasi. Diantara prestasi yang berhasil diukir adalah Juara Umum OPSI 2022, Juara Umum KSN 2022, Juara Umum LKSN PDBK dan menjadi provinsi yang mengirimkan guru untuk mengikuti TIK Kemdikbud Ristek. Dan yang paling menterang, Kepala Dinas Pendidikan Jatim mendapat penghargaan Telenta Berpretasi yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbud RI.
Banyak langkah dan program inovasi yang diluncurkan Pemprov Jatim untuk menyelesaikan persoalan learning loss. Diantaranya dengan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan menyesuaikan tingkat sebaran Covid-19. Selain itu, guru dan kepala sekolah didorong untuk terus menciptakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ujarnya dalam sambutan Refleksi Pendidikan 2022 yang digelar, Kamis (22/12). Dalam kegiatan itu, juga dilaunching 1000 Santri Digipreneur.
"Banyak program yang diluncurkan beragam beasiswa juga yang disiapkan. Kita dorong tenaga pendidik untuk memberikan model pembelajaran baru dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tapi memang masih ada banyak hal pendekatan yang perlu dilakukan secara komperehensif," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan saat ini Jawa Timur juga dihadapkan pada persoalan lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebanyak lebih dari 50 persen siswa memilih untuk terjun di industri tanpa memiliki keterampilan.
"Ini tentu menjadi persoalan kita bersama. Bahwa jika ini terus dibiarkan akan menjadi persoalan baru penyumbang pengangguran dari lulusan SMA," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait