Setelah tidak lagi mengisi layer kaca sebagai seorang musisi, Hoegeng hidup sederhana melalui dana pensiun dan uang hasil beliau menjual lukisan-lukisan yang dibuatnya.
Setelah menikmati masa pensiunnya dengan menjadi musisi dan melukis, pada tanggal 4 Juli 2004 akibat penyakit stroke yang dideritanya, Hoegeng Iman Santoso menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 82 tahun.
Sesuai permintaan Hoegeng disaat-saat terakhirnya beliau meminta dimakamkan di tempat Pemakaman Umum berdekatan dengan kerabatnya yang telah meninggal terlebih dahulu.
Walaupun telah tiada namun hingga kini jejak langkah dan karakter Hoegeng Iman Santoso mempresentasikan seorang polisi yang menjadi teladan bagi masyarakat.
Sosok Hoegeng yang jujur, sederhana, merakyat dan anti korupsi hingga kini masih dirindukan dalam tubuh kepolisian. Sebab kejujuran dalam mengemban amanah adalah suatu keharusan sebagaimana sebuah kutipan Bung Hatta, bahwa: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat diperbaiki dengan pengalaman, namun tidak jujur akan sulit diperbaiki”
(Penulis : Oktavianto Prasongko)
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait