Sementara itu, Kepala UPT Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (PTKK) Dindik Jatim, Wahyu Suryo Herminoko mengungkapkan ada beberapa kegiatan yang diberikan UPT PTKK dalam inkubator peningkatan skill ini. Pada hari pertama, jelas dia, Sebanyak 180 peserta yang terbagi dalam 6 jurusan akan mengikuti kelas reguler dan kelas MILEA selama 12 hari kedepan.
“Usai mengikuti kelas reguler ini, empat siswa di tiap kompetensi keahlian akan mengikuti kelas akselerasi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ditjen Vokasi Kemdikbud Ristek,” katanya.
Para siswa mendapat pembekalan materi kewirausahaan yang diberikan oleh dosen Universitas Negeri Malang (UM), Prof Hari Wahyono. Selanjutnya, siswa akan mengikuti pelatihan di bengkel praktek sesuai kompetensi keahlian yang dipilih.
"Pelatihan ini diajar langsung oleh praktisi atau instruktur dengan materi yang disampaikan mulai ilmu dasar hingga pemahaman program," terangnya.
Tak hanya itu, para siswa juga dilatih mental melalui pengajian yang digelar 2 kali seminggu. Selain itu juga pelatihan kedisiplinan siswa dengan wajib mengikuti senam pagi setiap hari. "Ini masuk kriteria penilaian peserta," imbuh dia.
Narko sapaan akrabnya juga menyebut, sebelum siswa mengikuti pelatihan mereka akan mengikuti pre-test. Kemudian di hari terakhir, post tes dan evaluasi akan dilakukan oleh instruktur untuk melihat sejauh mana hasil kompetensi dan pemahaman siswa selama mengikuti pelatihan.
Secara teknis, Narko menjelaskan ratusan peserta berasal dari Cabdindik wilayah Pasuruan, Cabdindik wilayah Kediri, Cabdindik wilayah Nganjuk, Cabdindik Mojokerto dan Cabdindik wilayah Bangkalan.
Dalam kelas reguler, siswa terbagi dalam beberapa keterampilan, diantaranya tata boga, tata busana, tata kecantikan, teknik pendingin dan tata udara, teknik sepeda motor, serta teknik pengelasan dan teknik pemesinan. Sementara untuk kelas reguler MILEA, siswa terbagi dalam empat keterampilan seperti desain logo dan packaging, serta videography.
Pelatihan ini, lanjut Narko membawa dampak besar bagi karir siswa mendatang. Sebab, jika mengacu pada hasil sertifikasi LSK tahun 2023 untuk kelas akselerasi, 75 siswa dinyatakan lulus 100%. Ini menandakan bahwa sertifikat yang dimiliki siswa nantinya akan bisa digunakan untuk portofolio dalam melamar pekerjaan tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri maupun berwirausaha.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait