Setelah itu, ditambahkan plastik diatas kain syal dan direkatkan agar daun bisa menempel pada kain. Kemudian digulung dan di ikat menggunakan tali rafia dengan erat lalu di lakukan proses steam atau pengukusan ± 2 jam. Disela menunggu proses steam peserta diarahkan untuk melakukan ishoma dan di isi dengan edukasi mengenai pemasaran melalui instragram.
Hasil akhir dari proses steam menghasilkan kain syal yang kreatif dengan corak batik ecoprint yang unik dengan nilai jual tinggi. Untuk packaging menggunakan plastik Ziploc dengan tali rami yang di ikatkan pada kain syal tersebut dan diberi hangtag sebagai pengenal bahwa Batik Ecoprint yang dibuat merupakan hasil karya dari Ibu PKK.
"Edukasi dan pelatihan mengenai pembuatan Batik Ecoprint ini diharapkan dapat menambah keahlian dan kreativitas dari ibu PKK dan para Remaja. Selain itu dapat dipasarkan melalui sosmed seperti instagram atau dapat dipasarkan secara offline sebagai produk unggulan desa dengan memanfaatkan potensi desa yang ada," jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait