Dalam upaya untuk terus memperluas cakupan global, Perseroan kini fokus untuk meningkatkan penetrasi ke pasar baru, khususnya di Korea dan Taiwan.
Tidak ketinggalan, Perseroan juga merintis pembukaan pasar baru di luar existing market. Di antaranya ke Jepang, kawasan Eropa yaitu Belanda, Bosnia, serta Polandia yang membawahi area pemasaran Jerman, Perancis, Italia, Belgia dan Polandia sendiri, dan juga Eropa Timur yaitu Ukraina dan Belarus, serta Amerika Serikat.
Yang terakhir, Perseroan berencana akan melakukan corporate action berupa Right Issue pada tahun 2024.
”Itu nanti akan digunakan membeli tempat produksi, menambah modal baru, sebagai modal usaha,” ujarnya.
Dari right issue yang akan dilakukan nanti Perseroan berharap bisa memperoleh dana sebesar Rp50 Miliar.
Terkait dengan pergerakan harga saham Perseroan, dalam periode 05 Januari 2023 hingga 04 Januari 2024, saham kayu mengalami pergerakan yang signifikan.
Harga saham mencapai titik terendahnya pada Rp50 per lembar, menunjukkan potensi support kuat.
”Ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti kondisi pasar umum, perubahan dalam permintaan industri kayu, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi sektor tersebut.” Jelas Nanang.
Di sisi lain, harga saham mencapai puncak tertinggi sebesar Rp685 per lembar selama periode tersebut.
Kenaikan signifikan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kinerja perusahaan yang positif, pertumbuhan industri kayu, atau pengumuman berita positif yang mempengaruhi persepsi investor terhadap saham tersebut.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait