Kesejahteraan Pekerja Jadi Prioritas, Momentum Bulan K3 Nasional di Jawa Timur

Arif Ardliyanto
Kesejahteraan Pekerja Jadi Prioritas di bulan K3 Nasional. Foto iNewsSurabaya/ist

Melalui kesadaran, investasi, dan implementasi praktik K3 yang efektif, perusahaan tidak hanya melindungi karyawan tetapi juga membentuk pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang. 

“Peran kami dalam K3 ini, adalah agar para pekerja merasa aman, nyaman dalam bekerja. Tentu hal itu akan berdampak pada produktivitas pekerjaan sehingga keberlangsungan usaha dari perusahaan bisa terus berlanjut,” tambah Kepala Kanwil BPJS Jawa Timur, Hadi Purnomo. 

Edi Priyanto, Wakil Ketua DK3P Jawa Timur dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa penerapan K3 tidak cukup hanya satu pihak saja, namun perlu melibatkan semua pihak yang berkepentingan. 

“Perlunya pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki pada setiap elemen usaha juga menjadi hal yang penting. Hal ini bisa dicapai dengan pengusaha menyediakan informasi keselamatan yang cukup dan memadai. Pihak pekerja juga harus mau memahami dan mematuhi. Setelah pekerja bisa memahami akan memunculkan bentuk kepedulian. Jika sudah ada kepedulian, maka budaya berperilaku selamat akan dapat dicapai” kata Edi.

Edi mengakui bahwa menciptakan budaya keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah mudah. Membutuhkan usaha dan energy yang tidak sedikit serta memerlukan waktu yang juga tidak singkat. Terlebih generasi saat ini jauh lebih kritis dibanding era sebelum-sebelumnya.

“Tantangan menciptakan budaya K3 di lingkungan kerja bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Setidaknya membutuhkan strategi dan cara komunikasi yang efektif kepada pekerja yang saat ini rata-rata didominasi merupakan generasi milenial dan z” ujarnya.

“Harus ada komunikasi yang kekinian. Agar pekerja milenial dan z yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mau menjadi mau sehingga muncul pemahaman dan kepedulian. Kalau ada kepedulian, ini akan menjadi perilaku dan perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan itulah budaya (culture) yang terbentuk,” ungkapnya.

Membangun budaya keselamatan bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi menciptakan identitas bisnis yang kuat. Budaya ini melibatkan seluruh organisasi, memotivasi karyawan untuk menjadi agen perubahan positif, dan menjadi pilar keberlanjutan yang mendukung pertumbuhan perusahaan.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network