SIDOARJO, iNews.id – Penjara menjadi tempat yang efektif untuk menyadarkan orang. Buktinya, tiga warga binaan kasus terorisme menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ikrarnya dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Surabaya di Kecamatan Porong, Sidoarjo. Mereka menegaskan untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Wisnu Nugroho Dewanto mengatakan, tiga warga binaan tersebut adalah Muhammad Subkhan, Muliamin Supardi dan Slamet Rudhu. Mereka merupakan warga binaan limpahan dari Rutan Cikeas, Bogor.
“Alhamdulillah, setelah 35 hari dilakukan pembinaan mereka sudah ikrar NKRI. Waktu itu kami berpesan agar petugas melakukan pembinaan dan menjalankan SOP dengan baik,” kata Wisnu Nugroho Dewanto Jumat (18/2/2022).
Wisnu mengaku kaget sekaligus bahagia setelah mendengar kabar jika warga binaan yang baru saja menghuni di Lapas Kelas 1 Surabaya menyatakan diri siap ikrar NKRI.
“Pada hari ke 21, dua orang siap mengatakan NKRI dan hari ini saya mendapat kabar bertambah satu lagi,”imbuh Wisnu.
Wisnu sangat mengapresiasi tiga warga binaan karena sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi. “Saya harap teman-teman warga binaan di Lapas Madiun dan Lapas Malang yang juga mendapat limpahan warga binaan dari Rutan Cikeas Bogor juga mengikuti jejak ketiganya,” ujarnya.
Pria asal Semarang ini juga mengapresiasi kepada pihak Lapas Kelas 1 Surabaya dan stakeholder terkait yang terlibat. Karena, keberhasilan untuk menjadikan warga binaan yang ikrar NKRI, bukan untuk yang pertama kali. Namun, banyak warga binaan kasus terorisme yang kembali NKRI.
Sekedar diketahui, ikrar NKRI tiga warga binaan itu dilakukan di Aula MD Arifin Lapas Kelas 1 Surabaya. Dalam ikrar itu, dihadiri Kementrian Agama serta perwakilan dari TNI, Polri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
