Benny lupa, Yani merupakan kawan seperjuangan Sarwo Edhie Wibowo di Jawa Tengah. Sebagai panglima, Yani menilai pembangkangan Benny fatal.
Benny diperintahkan menghadap Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Soeharto. "Sana kamu menghadap Mas Harto," kata Yani.
Akhirnya, Benny ditendang dari RPKAD. Sedangkan Mung, dimutasi menjadi Panglima Daerah Militer di Kalimantan Timur.
Di kesatuan TNI tidak semulus yang dibayangkan. Banyak persaingan-persaingan muncul antar pasukan
Pemenang dalam perombakan itu tentu saja Sarwo Edhie Wibowo. Dia dilantik sebagai Komandan RPKAD yang baru, tepatnya pelaksana harian dan pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel.
"Sebetulnya sudah ada gerakan memplot. Sarwo sebagai komandan," kata Rais.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait