Seperti pada Minggu 12 Desember dini hari pukul 02.00 WIB lalu. Seorang pemuda meregang nyawa dan dua lainnya sekarat setelah adu banteng antar motor di Jalan Raya Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Eko Bagus mengatakan tingginya laka lantas di Jombang karena kurangnya kesadaran dan juga kesabaran para pengendara. Ia mencontohkan, jalan raya simpang empat di luar negeri yang tanpa dilengkapi traffic light tidak terjadi kecelakaan.
"Itu karena pengendara melintas secara bergantian," kata perwira menengah Polri yang baru saja diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakil Kepala Kepolisian Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya ini.
Sementara pengendara di Indonesia banyak yang tak patuh aturan. Masyarakat cenderung patuh jika ada petugas di lapangan. "Budaya tertib lalu lintas harus terus didorong oleh semua pihak, mengingat jumlah kasus kecelakaan dan jumlah korban jiwa," katanya.
Kasatlantas Polres Jombang Iptu Rita Puspitasari mengatakan pihaknya sepanjang 2024 telah melakukan berbagai upaya dalam meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Seperti melakukan razia balap liar, melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, mengedukasi pengendara di jalan raya, termasuk mengingatkan agar tidak berkendara sambil menggunakan telepon seluler.
"Mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan helm saat berkendara, menggunakan safety belt bagi pengendara mobil dan tidak berbonceng tiga bagi pengendara sepeda motor. Selain itu, tidak ugal-ugalan saat berkendara menjadi hal penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas," ujar Rita.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait