Kecamatan Peterongan terdampak di Dusun Pajaran dan Rejoso, dengan ketinggian air mencapai 45 sentimeter. Sementara itu, Kecamatan Sumobito mengalami peningkatan debit air di beberapa desa, termasuk Dusun Grudo Desa Madiopuro dan Desa Talunkidul, dengan ketinggian air hingga 80 sentimeter.
Di Kecamatan Diwek, banjir menggenangi Desa Keras dan Kayangan dengan tren air mulai surut, sedangkan di Kecamatan Jombang, Desa Pulolor terendam banjir dengan ketinggian air stabil di 30 sentimeter.
Plt Kepala BPBD Jombang, Wiko F. Diaz, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan durasi panjang, sehingga beberapa sungai meluap.
"Curah hujan dari siang hingga malam menyebabkan debit air sungai tak tertampung, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah," ujar Wiko, Selasa (28/1/2025).
BPBD saat ini terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Di sisi lain, warga terdampak banjir mulai membersihkan rumah dan lingkungan seiring dengan surutnya air di sebagian besar daerah.
Banjir yang melanda Jombang ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan infrastruktur menghadapi cuaca ekstrem, terutama saat puncak musim hujan. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan langkah mitigasi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait